Bantu Kembangkan Aplikasi, Mahasiswa Nobel Diganjar Pujian oleh BPH Migas

6/3/20242 min read

BAUBAU, SULAWESI TENGARA - Tiga Mahasiswa Nobel Indonesia Institute yang sedang menjalani proses Magang di PT. Lintas Energi Kepton (LEK) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, ditugaskan mengembangkan aplikasi untuk pencegahan penyalahgunaan minyak tanah. Hasilnya, mereka mendapat pujian dari salah satu Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Yapit Saptaputra.

Yapit mengatakan, proses digitalisasi data yang dirancang oleh Mahasiswa tersebut merupakan sebuah langkah tepat untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terjadi penyalahagunaan minyak tanah. “Kita apresiasi agen minyak tanah yang melakukan sistem digitalisasi tersebut, jadi mereka bisa menyadarkan masyarakat melakukan sistem pendafatran secara digital dan diawasi secara real time di kantor,” kata Yapit,

Beliau melanjutkan, nantinya sistem digitalisasi yang didaftarkan terlebih dahulu di E-Mysubsidi Pertamina bagi masyarakat yang ingin mengisi solar. Selanjutnya, mereka akan mendapat barcode. “Mereka bisa ditahu berapa banyak diambil tiap minyak yang diambil masyarakat, jenis mobilnya apa dan menghindari kecurangan seprti pangkalan, pangkalan disini juga dijaga (agen LEK), jadi pangkalan ini punya jati diri juga. Si masyarakat punya jati diri, semuanya dipegang oleh agen minyak tanah,” sambungnya.

Dengan itu, potensi kecurangan data dipastikan tidak akan terjadi karena data yang terinput secara jelas dan masyarakat yang mendaftar telah memasukan tandatangan digital.

Selepas itu, Rifay-Alilmunur, Mahasiswa SistemTeknologi Informasi, ide itu bermula dari gagasan PT. Lintas Energi Kepton, yang memberikan kesempatan untuk mendesai aplikasi tersebut, “Dari pemikiran itu dari database sebelumnya dari arsip-arsip dikantor seingga saya membuat versi digitalnya, satu aplikasi kami berhasil buat, dan satu lagi versi mobile, sementara dalam proses pengembangan. Tujuannya, untuk mempermudah tentunya dokumentasi realisasi dilapangan contohnya kita bisa melakukan tandatangan digital,” katanya. Diketahui, Mahasiswa lainnya yang menjalani proses Magang adalah Agusrianto (Sistem dan Teknologi Informasi) dan A. Muh. Rivaldi (Manajemen).

Komisaris LEK, La Ode Amijaya K. bersyukur dengan adanya mahasiswa yang membangun sistem (web/aplikasi). “Sebagai perusahaan yang baru didirikan di bidang supply chain dan saat ini sebagai mitra Pertamina menyalurkan minyak tanah ke masyarakat di Sulawesi Tenggara, Website maupun aplikasi yang dikembangkan diharapkan meringankan aspek pelaporan atau administrasi bagi Perusahaan ini, jelasnya.

Direktur LEK Rusman yang menjemput langsung mahasiswa magang di Makassar mengatakan bahwa semua biaya dan akomodasi akan ditanggung pihak Perusahaan, termasuk uang bulanan selama masa magang. “Bahkan besar kemungkinan mahasiswa akan ditawari bekerja setelah magang selesai,” ungkapnya.

kunjungan BPH Migas dalam acara sosialiasi pengenalan sistem digitalisasi PT.LEK

Get in touch

ADDRESS

Jl. Wa Ode Wau No. 54 A